CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Jumat, November 14, 2008

theme song for this month


Love and Time

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraandan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, dating badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat menyelamatkan diri.
Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai dan mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta. Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. “Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta. “Aduh! Maaf, Cinta!” kata Kekayaan, “perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini.” Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.
Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya, “Kegembiraan, Tolong aku!”, teriak Cinta. Namun Kegembiraan terlalu gembira kerena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta. Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panic.
Tak lama lewatlah Kecantikan, “Kecantikan, bawalah aku bersamamu!”, teriak Cinta. “Wah, Cinta kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini.” Sahut Kecantikan. Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak.
Saat itu lewatlah Kesedihan, “Oh Kesedihan, bawalah aku bersamamu,” kata Cinta. “Maaf Cinta, aku sedang sedih dan ingin sendirian saja….” Kata kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.
Cinta putus asa. Ia merasa air akan naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, “Cinta, mari cepat naik ke perahuku!” Cinta menoleh kearah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Di pulau terdel\kat orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.
Pada saat itu berulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakan kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu, “Oh orang tua tadi? Ia adalah Waktu.” Kata orang itu. “tapi mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalkupun enggan menolongku” Tanya Cinta heran. “Sebab,” kata orang itu, “hanya Waktu lah yang tau berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu….”

Doa yang Dijawab



Aku minta kekuatan kepada Allah agar aku bisa berprestasi,
Aku malah diberi kelemahan agar aku bisa belajar taat dan rendah hati.
Aku minta kesehatan agar aku bisa melakukan perbuatan-perbuatan besar,
Aku malah diberi cacat agar aku bisa melakukan hal-hal yang lebih baik.
Aku minta kekayaan agar aku bisa bahagia,
Aku malah diberi kemiskinan, agar aku bisa bijaksana.
Aku minta kekuasaan agar aku dipuji orang,
Aku malah diberi kelemahan agar aku merasa butuh Allah
Aku minta segala hal agar aku bisa menikmati kehidupan,
Aku malah diberi kehidupan agar aku bisa menikmati segalanya.
Aku tidak minta apa-apa kecuali harapan.
Ternyata doa-doa yang tak terucap itu dijawab.
Aku diantara banyak manusia sungguh sangat diberkati.

Di akhir perang sipil, doa ini ditemukan dalam saku seorang prajurit konfiderasi