CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Rabu, Agustus 12, 2009

Pohon Jati

Guys, masih inget pelajaran waktu kita SD ngga? Soal pohon jati yang selalu meranggas di musim kemarau. Sebagian dari kita mungkin ngga begitu paham apa dan bagaimana pohon jati ketika meranggas.

Lebaran tahun kemarin, seperti biasa, saya sekeluarga selalu mudik kerumah nenek di Blora, dan kebetulan, lebaran tersebut jatuh di musim kemarau, sepanjang perjalanan, saya banyak melewati hutan Jati. Disitu saya melihat pohon-pohon jati yang kering kerontang, sama sekali ngga ada daunnya, yang ada hanya batang dan cabang, seluruh daun berguguran di tanah dan mengering, dan itu ngga terjadi ama beberapa or sebagian pohon, melainkan seluruh pohon jati yang ada di hutan tersebut. Nah, inilah yang dinamakan meranggas.

Mugkin kita berpikir bahwa Tuhan seolah sangat kejam, membiarkan pohon-pohon tersebut seolah mati. Mengapa Tuhan tidak memberi kekuatan pada pohon tersebut untuk tetap bertumbuh di musim kemarau, mengapa harus berguguran dan mati??

Namun, justru inilah cara Tuhan untuk melindungi pohon-pohon itu agar tetap bertahan. Tuhan membiarkannya mati dimusim kemarau supaya mereka tidak tersiksa. Dengan air yang sedikit, Tuhan membiarkan daun-daun berguguran supaya beban pohon-pohon tersebut lebih ringan dan mereka bisa terus hidup sepanjang waktu. Dan akhirnya, ketika musim hujan tiba, mereka akan kembali tumbuh.

Demikian juga dengan kehidupan kita guys. Beberapa hari terakhir ini saya baru menyadari apa yang telah Tuhan lakukan di masa-masa remaja saya, semua kepahitan yang pernah saya rasakan ternyata hanyalah untuk kebaikan saya.

Dulu ketika SMP, saya termasuk siswa yang kuper, hanya memiliki sedikit teman. Saya sering iri, melihat teman-teman yang gaul abis. Mereka punya banyak teman, terkenal disekolah, sering having party bareng, hang out rame-rame, deelel.

Disitu saya menjadi sering protes sama Tuhan. Kenapa Tuhan ngga memberi saya kemampuan untuk pandai bergaul, kenapa Tuhan ngga memberi banyak teman-teman populer, kenapa Tuhan ngga membiarkan saya menikmati masa-masa remaja saya dengan senang hati dan kenapa Tuhan hanya membiarkan saya melihat semua itu dan tidak merasakannya??

Bagi saya, semua ini ngga adil. Saya merasa tau apa yang terbaik bagi saya, saya ngeyel dan terus nuntut ini itu, karena MENURUT SAYA itulah yang terbaik.

Dan baru hari-hari ini, Tuhan menunjukkan, apa sebenarnya maksud dibalik semuanya itu.

Semua yang Ia lakukan hanyalah untuk melindungi saya. Teman-teman SMP saya bukanlah orang-orang baik. Disenggol dikit aja, semua isi kebun binatang langsung keluar, hobi berantem, ngerokok bahkan sampai nge-drugs, ini ngga hanya dilakuin kaum cowok aja, tapi cewek juga sama parahnya. Dan Tuhan tau, bagaimana seorang saya pada waktu itu, seorang yang mudah terpengaruh dan mau melakukan apa saja asal bisa diterima dalam pergaulan.

Nah ini yang Tuhan ngga mau. Tuhan membuat saya ngga pandai bergaul, bukan karena Dia lebih sayang sama teman2 saya, tapi justru saking sayangnya sama saya maka Dia membuat saya menjadi seperti itu.

Lha coba kalo dulu Tuhan menuruti keinginan saya, Dia memberi kemampuan bergaul yang luar biasa, Dia memberi banyak teman-teman yang gaul abis. ngga mungkin saya sekarang bisa menjadi seperti ini. Saya mungkin sudah rusak, bahkan lebih parah dari teman-teman saya. Masa depan saya mungkin sudah hancur karena ulah saya sendiri. Dan setelah Tuhan buka semua ini, saya sangat sangat sangat bersyukur.

Terbukti deh Tuhan jauh lebih tau kedalaman hati kita dari pada kita sendiri. Tuhan lebih tau apa yang terbaik untuk kita daripada kita sendiri.

Terima kasih Tuhan, karena sampai saat ini, Kau pengang tanganku erat, bukan hanya ditengah ujian namun juga ditengah godaan.

Terima kasih Bapa........


RancanganNya bukanlah rancangan kecelakaan, melainkan rancangan damai sejahtera yang memberi kita hari depan yang penuh harapan.

0 komentar: