CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Kamis, Juli 30, 2009

FEAR

Takut…mungkin terkadang kita rasain, bahkan ada beberapa orang yang dalam hidupnya terus diliputi oleh ketakutan. Baik ketakutan yang sifatnya ringan maupun ketakutan tahap akut, yang bisa membuat orang jadi stress berat bahkan bisa jadi ia mengalami depresi. Penyebab ketakutan pun juga bermacam-macam, ada yang mulai dari hal sepele dan ngga masuk akal sampai hal berat yang membuat kita mikir, emang pantas banget orang tersebut mengalami ketakutan yang luar biasa.

Beberapa hari terakhir ini hati saya juga sedang diliputi oleh sebuah ketakutan. Ketakutan bahwa saya telah salah jalan, ketakutan bahwa saya telah salah dalam mengambil keputusan yang pada akhirnya membuat rencana Allah tidak tergenapi dalam kehidupan saya. ketakutan-ketakutan itu kembali menguasai hati dan pikiran saya.

Saya tau, dalam menjalani kehidupan, saya terus berusaha menguasai diri dengan doa, tapi saya juga tau bahwa terkadang keinginan daging saya ini lebih besar dari kehendak Allah yang seharusnya lebih saya kejar. Disinilah kebimbangan itu menguasai pikiran dan hati saya.

Sampai pada akhirnya, Tuhan membawa memori saya kembali ke masa lalu.

Saya teringat ketika SMP, saya pernah bersumpah (tidak hanya berjanji guys, tapi bersumpah!) bahwa setelah kelas 3, apapun yang terjadi, saya tidak akan mencontek. Seandainya lalai, meskipun itu tidak saya sengaja, Tuhan boleh saja memasukkan saya ke SMA yang terburuk sekalipun. Dan ternyata kelalaian itu terjadi, saya lupa akan sumpah tersebut, dan mencontek nyanyian yang akan saya lagukan pada saat ujian praktek (Hehe....).

Saya sangat-sangat menyesal akan peristiwa tersebut. Ketakutan yang luar biasa menguasai saya. takut tidak dapat masuk SMA negeri bahkan ketakutan yang lebih parah, yaitu ketidaklulusan.

Hari lepas hari saya terus berdoa dan memohon ampun, masih dengan ketakutan yang luar biasa tentunya.

Tapi ternyata, janjiNya adalah ya dan amin. Jangankan tidak lulus ataupun tidak diterima di SMA negeri, saya justru diterima di SMA tervaforit di kota saya, dengan cara yang sangat mudah, amat sangat mudah. How Great is Our GOD.

Kedua, ketika kuliah, karena sesuatu hal, saya terus lari dari kenyataan, berbohong kesana kemari, untuk menutupi apa yang sebenarnya terjadi dalam diri saya, untuk membuat diri saya terlihat sangat berharga dihadapan manusia. mungkin saat itu Tuhan menangis melihat semuanya ini. Setiap pencobaan Ia ijinkan terjadi sebenarnya untuk membuat saya menjadi pribadi yang semakin tangguh dan mampu menerima semua kenyataan dengan senyuman. Tapi yang saya lakukan justru sebaliknya, saya terus dan terus lari dari kenyataan.

Namun, Ia yang berjanji, Ia juga yang akan menggenapinya. Ia tetap mengangkat saya tepat pada waktuNya. Dan membawa saya dalam kemuliaanNya. Ia tidak membiarkan saya terus terpuruk dalam sebuah kegelapan, meskipun saya telah sangat banyak mengecewakannya.

Guys, disini saya ngga mau kalian berpikir untuk meremehkan Tuhan. Gak masalah lah nglanggar2 dikit, toh juga Tuhan bakal menggenapi janjiNya. Bukan itu guys!

Tapi saya cuman mau bilang bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang setia. Apapun yang telah kita lakukan, pelanggaran apapun yang telah kita buat, asalkan kita terus percaya dan berjaga-jaga dalam doa kita, maka Tuhan akan tetap membawa kita pada rencanaNya. Ia tidak akan pernah meninggalkan kita, apapun yang terjadi, Ia tetap setia.

Tidak ada ketakutan di dalam kasih Allah.

Ia yang berjanji, Ia juga yang akan menggenapinya.

Kok Harganya Mahal Banget Ya???

Ceritanya beberapa hari kemarin saya tuh pingin banget beli dress, baju terusan itu lho... cari kesana-kemari akhirnya mata saya tertuju pada sebuah baju yang dipajang di salah satu gerai mall, bagus banget, dari bahannya pun terlihat gaun mahal, waktu saya lihat harganya makin seneng lagi saya.....murah cing.....cuman 100 ribu doang (soalnya kalo beli di toko lain, pasti udah diatas 200 ribu, itu kenapa saya bilang murah banget). Langsung aja saya coba dikamar pas. And....................duengggg........baju itu sama sekali ngga match di tubuh saya. Kliatan jelekkk banget, badan saya jadi terlihat gemuk n ngga berbentuk sama sekali. Akhirnya dengan sedikit menyesal, saya balikin deh tuh baju ke mbak2 penjaga toko.

Perjalanan mengelilingi mall pun berlanjut, dan mata saya kembali tertuju pada sebuah baju, iseng-iseng saya coba tuh baju, abis modelnya bagus, simpel ngga neko-neko. Ternyata setelah saya coba...............huehehe........serius guys, tuh baju match abis di tubuh saya, saya jadi merasa cantik banget waktu memakainya, terlihat sederhana tapi kesan anggunnya nampak banget!(huehehe......gakpapa lah sekali – kali narsis!!!!!). setelah cocok dan mau saya beli, terlihatlah harganya.................wawww..............300 ribu euy............hiks......dengan sangat menyesal, saya balikin deh tuh baju ke mbak2nya. Huhu....masih kepikiran siy, kenapa baju yang bagus dan match banget di tubuh saya harus semahal itu???? Kok ngga ada ya, baju yang bagus dan pantes buat saya tapi harganya murah, yaaa......at least dibawah 100 ribu gitu......(hehehe....MAUNYA!!!)

Anyway........saya jadi teringat ma kehidupan saya, kehidupan kita semua juga tentunya. Terkadang kita menginginkan sesuatu yang besar tanpa mau bersusah2 dulu, maunya sekali minta langsung dapet. Ngga perlu ada usaha, ngga perlu ada kerja keras, apalagi sampai harus mencucurkan air mata segala.

Pinginnya keterima di UI tapi ngga mau kalo disuruh belajar sungguh2. Pinginnya punya duit banyak, tapi kerjaannya tiap hari tidur n main mulu. Pinginnya punya pacar yang cakep, pinter, tajir, rohani, tapi kitanya orang yang males, hidup seenaknya, jarang doa, dll.

Helllooooo.............sama kaya baju tadi, suatu berkat yang besar dibutuhkan harga yang mahal juga. Kerja keras, air mata bahkan pertumpahan darah pun kalo perlu harus kita berikan, demi sebuah berkat yang besar!!

Maria ibu Yesus namanya terus dikenang sampai saat ini, semua orang mengenalnya, tapi asal kita tau dia udah bayar harga mahal banget untuk sampai menjadi seperti ini. Coba deh guys, kita bayangin zaman sekarang aja, kalo ada cewek belum nikah trus udah hamil duluan, gimana coba reaksi orang2 disekelilingnya? Ia bakalan diomongin terus menerus, bakal diejek, bahkan dikucilkan. Itu zaman sekarang guys, lha gimana zaman dulu? Pastinya jauuuhhhh lebih parah. Padahal jelas2 ibu Yesus ngga melakukan apapun juga, dia belum pernah sekalipun berhubungan layaknya suami istri, dia benar2 wanita suci. Trus ketika dia bilang ke semua orang kalo ia mengandung dari Roh Kudus, gimana coba raksi orang2 disekelilingnya? Percayakah? Mungkin justru mereka menganggap Maria sudah gila tahap akut. Coba aja sekarang, tiba2 ada temen kalian yang hamil sebelum nikah trus dia bilang kalo anak di kandungannya itu adalah berasal dari Roh Kudus, gimana tanggapan kalian??

Belum lagi kisah tokoh2 Alkitab lainnya, seperti Abraham, Yusuf, Hana, dll. Mereka semua mendapat berkat yang sangat besar, namun air mata yang mereka tumpahkan pun juga ngga terhitung banyaknya. Dipermalukan, dihina, dilecehkan bahkan disiksa, semua itu pernah mereka alami.

Namun karena itu semua, nama mereka dikenang sampai saat ini, mereka banyak dijadikan teladan, mereka banyak dijadikan inspirasi bagi banyak orang.

Jangan pernah takut untuk bayar harga guys, jangan pernah takut untuk melangkah. Mungkin rasanya ngga enak bahkan mungkin akan ada banyak air mata tapi sebuah berkat yang besar ngga akan kita dapat tanpa sebuah harga yang mahal.

Percayalah, apapun yang terjadi dalam hidup kita, sepahit apapun itu, semanis apapun itu, Allah tetap ada dipihak kita. Ia ngga hanya menuntun or menggandeng kita, tapi Ia menggendong kita. Ia menggendong ketika kita melewati kerikil2 tajam, Ia menggendong ketika kita ada dalam lembah terdalam sekalipun. KuasaNya jauh lebih besar dari semua masalah kita. So, Berserah dan Percayalah!!



P.S.: Tuhaaannnnn..............masih takut bayar harga nii........namun aku tetap berusaha terus percaya, didalam Engkau ada kekuatan yang melebihi apapun juga.

Selasa, Juli 21, 2009

SEBUAH BINTANG

Tuhan
Telah lelah kaki ini menyusuri malam
Hanya untuk menanti jatuhnya sebuah bintang

Tuhan
Telah lelah raga ini mendaki bukit terjal
Hanya untuk mencari sebuah jawaban

Apakah perjalanan ini cukup sulit ataukah masih sangat panjang
Atau memang cukup dititik ini dan aku harus berhenti

Apakah itu terlalu tinggi

Hanya sebuah bintang
Bukanlah rembulan, bukan pula matahari

Sebuah bintang
Dan aku akan menari.......

Kamis, Juli 09, 2009

Masih Tetap Ingin Menyukainya

Sebenernya tulisan ini bukanlah suatu tulisan yang penting untuk dibicarakan, tapi berhubung saya lagi pingin banget nulis dan gak ada topik lain yang bisa saya tuangkan disini, ya alhasil inilah yang akan saya bahas :-D

Sebenarnya (lagi) tulisan ini masih satu seri dengan tulisan saya kemarin2 yang tentang kisah persukaan saya dengan seseorang. Hehe....kenapa saya bilang persukaan dan bukan percintaan? Ya karena mencintai itu bagi saya lebih berat n lebih dalem dari menyukai. Dan saya hanya ingin menyukainya bukan mencintainya. Saya harus terus menjaga hati saya untuk tidak terlibat lebih dalam dengan perasaan ini, karena saya ngga mau nanggung konsekuensi untuk sakit hati lagi, nagis bombay lagi, hanya karena seseorang tersebut ngga memiliki perasaan yang sama dengan saya.

Sebenarnya (hehe...kenapa jadi selalu saya awali dengan kata ’sebenarnya’ di setiap awal paragraf yahh.....) saya udah berusaha buat nge-rem perasaan ini. Jangan sampai bertumbuh dan kalo bisa mati aja sekalian, tapi tetep aja rasanya pengeeeeennnnn banget untuk terus menyukainya.

Sebenarnya (nah lho kaaan......hehe....masalahnya bingung guys mau pake kata pengganti apa lagi selain ’sebenarnya’ :D) udah ada banyak alasan untuk saya bisa dan harus mengakhiri perasaan ini.

Pertama, postingan terakhir saya tentang ’Keping-Keping Hati’ oleh Grace Suryani. Artikel itu sudah sangat menegur saya untuk tetap dan lebih menjaga hati terhadap perasaan-perasaan fall in love fall in love yang ngga jelas kaya gini. Emang sih guys, mencintai itu adalah suatu anugrah, bahkan ada sebuah argumen yang menyatakan lebih baik kita pernah mencintai seseorang walaupun pada akhirnya harus patah hati daripada kita tidak pernah mencintai sama sekali karena takut patah hati, karena dengan mencintai seseorang berarti kita telah memberi sesuatu yang berharga ke dalam hidup mereka. Tapi guys, argumen itu bukan berarti kita bisa dengan seenaknya memberikan hati kita pada orang lain, setelah padam, kita berusaha untuk mencari orang lain lagi untuk dapat memberikan hati kita pada mereka. Mungkin kita beralasan memiliki perasaan jatuh cinta itu indah, walaupun patah hati juga sakit tapi jatuh cinta itu akan membuat hidup kita menjadi lebih berwarna. Tapi guys, perasaan jatuh cinta itu adalah sesuatu yang sakral, perasaan jatuh cinta Tuhan anugrahkan bukan untuk dibuat mainan, bukan untuk kesenangan sesaat, tapi itu untuk kita jaga dan kita berikan kepada seseorang yang tepat dan diwaktu yang tepat, suatu saat nanti. Coba deh kita bandingkan, seandainya pasangan hidup kita bercerita jika sebelum bertemu dengan kita dia pernah mencintai si A, dengan dia bercerita jika sebelum bertemu dengan kita dia pernah mencintai si A, si B, si C, si D, si E, si F, dst. Kita merasa lebih berharga mana? Nah itu yang saya maksud. Kelak Pasangan kita akan merasa jauh lebih dihargai ketika dia tau bahwa hati kita masih cukup utuh untuk kita berikan sepenuhnya kepadanya. Dan tentu saja hal ini akan membuatnya semakin bangga dan sangat bersyukur karena telah dipertemukan oleh seseorang seperti kita. Will you?

Kedua, now, he is not as good as I met him some years ago. Yah…mungkin karena lingkungannya saat ini yang banyak memperkenalkannya dengan dunia hedonisme, ditambah materi yang cukup berlimpah, so sedikit banyak dia ikut terpengaruh didalamnya. Seharusnya ini sudah menyadarkan saya bahwa dia bukanlah seseorang yang saya sukai dulu, dia berbeda.

Sabtu, Juli 04, 2009

Keping-keping Hati

Oleh: Grace Suryani

untuk seorang ksatria,

ksatria, aku tau bahwa kau hidup. kau nyata. dan kau ada. sekalipun bayang-bayangmu belum pernah menerpa hidupku. tapi aku percaya bahwa kau ada. karena Tuan kita yang menjanjikannya. Tuanku, dan Tuanmu. kita hidup dan kita melayani Tuan yang sama. selama Dia tetap menjadi Tuanmu, dan Dia tetap adalah Tuanku, aku yakin aku akan bertemu denganmu, ksatria.

hal pertama yang harus kukatakan kepadamu adalah permohonan maafku. dahulu Tuan kita menitipkan suatu harta yang sangat mahal. harta yang tak ternilai. Ia titipkan padaku. Ia berkata bahwa harta itu milik-Nya dan suatu hari nanti setelah kau menunaikan tugasmu dengan baik, setelah kau menang dalam peperanganmu, setelah kau membuktikan bahwa dirimu setia dalam segala perkara kepada Tuan kita, harta itu akan dianugerahkan menjadi milikmu. Ia titipkan harta itu padaku. tapi dahulu, aku memandang rendah harta itu. aku tau harta itu milik Tuan, dan itu akan dianugerahkan kepadamu, tapi aku bersikap seolah-olah itu milikku.

aku tidak hanya tidak menjaganya dengan baik (harta itu berkarat dan penuh kotoran) tapi aku betul2 memandang rendah itu sampai aku menjajakannya di pinggir-pinggir jalan. aku memberikan itu pada setiap orang yang aku suka. aku bahkan melemparkan harta itu kepada babi-babi dan anjing yang menginjak-injak, meludahi harta itu. aku menyia-nyiakan harta Tuan kita.

sampai suatu hari, Tuan kita menegurku. “Dimana harta-Ku yang kutitipkan kepadamu?”

dan aku memberikan padanya seonggok sampah. harta itu sudah menjadi tumpukan sampah yang berbau busuk. Tuan kita sampai harus menutup hidung-nya karena sampah itu begitu bau … Ia menegurku, ‘Tidakkah kau tau, harta itu bukan milikmu? Harta itu milik-Ku dan suatu hari nanti akan Kuberikan pada ksatria. Kenapa kau tidak menjaganya baik-baik? Apa yang kelak akan kaukatakan ketika ksatria datang dan meminta hartanya?’

aku membela diriku, ‘apakah ia memang ada? sudah begitu lama aku hidup, dan suara jejak kakinya pun tidak sampai ke telinggaku. apakah ia memang ada? aku pikir ia tidak akan pernah datang, jadi kuhabiskan saja harta itu. lagipula jika ia datang belum tentu juga ia akan menghargai harta itu. lihatlah Tuan, aku sudah membagikannya kepada banyak babi, kepada anjing-anjing dan tidak satupun dari mereka yang menghargainya. Babi-babi itu menginjak-injak harta itu. anjing-anjing meludahinya. Jadi aku pikir ksatria juga akan melakukan hal yang sama. untung apa aku bersusah payah menjaganya?!’

Waktu itu Tuan kita memandangku dengan tajam, ‘Harta itu milik-Ku dan Aku akan memberikannya kepada siapa Aku berkenan memberikannya. Harta itu upah yang Aku sediakan bagi ksatria. Anjing2 tidak mengerti harganya, babi-babi apalagi … tapi seorang ksatria tahu menghargai harta Ilahi. Seorang ksatria tidak hanya tau harga dari harta Ilahi, ia juga tau cara menjaganya. Ketika ia kembali dan meminta harta Ilahi itu, apa yang akan kau katakan kepadanya?’

ksatria, aku bersalah kepadamu. sungguh. aku berdosa kepada Tuan kita, dan aku bersalah kepadamu. karena aku tidak menjaga apa yang kelak akan menjadi milikmu. aku mengira kau tidak akan pernah datang … aku menganggap kau sama dengan babi-babi dan anjing-anjing itu … aku tidak menghargaimu sama sekali. bahkan dahulu aku berpendapat aku akan memberikan sampah itu kepadamu, kau yang harus bersihkan itu sendiri … bukan aku. Aku tidak mau bertanggung jawab.

Tuan kita bermurah hati kepadaku. ketika aku mengakui kesalahanku dan aku menyerahkan sampah itu kedalam tangan-Nya, Ia membersihkannya. kotoran-kotoran itu dibersihkan. bau itu perlahan-lahan hilang. harta itu dicuci dengan darah-Nya. tapi Ia berkata kepadaku, ‘Aku bisa membersihkan kotoran-kotoran yang ada, tapi semua keping yang telah kau berikan kepada orang lain, tidak bisa dikembalikan.’ Ya, harta itu perlahan-lahan kembali menjadi bersih, tapi tidak lagi lengkap. Kembali menjadi suci tapi tidak lagi sempurna … seperti keadaan semula. Harta itu tidak seutuh dulu ketika Tuan kita menitipkannya kepadaku.

Maafkan aku, ksatria.

Bertahun-tahun aku membagikan hatiku untuk semua pria yang aku sukai. dan mereka tidak pernah menghargai itu. mereka menginjak-injaknya. mereka tidak menghargai itu, karena memang hatiku bukan bagian mereka. Hatiku itu upah yang Tuan kita sediakan khusus untukmu. Itu upahmu. Itu bagianmu. Karena kesalahanku, aku tidak menjaga hatiku baik-baik. banyak kepahitan yang ada di dalamnya, banyak luka, hatiku busuk dan berbau. dulu aku tidak peduli, bahkan dulu aku bertekad membawa masuk hati yang busuk kedalam hubungan kita kelak … karena aku begitu memandang rendah kau, ksatria. Tapi itu dahulu. ketika aku bertobat, Tuan kita mengubahnya, tapi keeping-keping yang sudah kujajakan dengan percuma, keping-keping yang hilang di mulut babi-babi, keping-keping yang hancur dibawah kaki para anjing, tidak bisa kembali. Keping-keping itu hilang … dan aku sungguh-sungguh menyesal.

sekarang, aku menyerahkan keping-keping yang tersisa kepada Tuan kita. aku memeteraikan itu dibawah Nama-Nya. aku berjanji tidak akan memberikan keping-keping itu lagi kepada siapapun. Aku belajar utk menjaga hatiku, karena aku sadar hatiku bukan milikku, itu milik Tuan kita. dan suatu saat nanti, itu akan menjadi milikmu.

ksatria, dimanapun kau berada, berperanglah dengan setia. Bawalah pulang kemenangan-kemenangan yang mulia untuk Tuan kita. Kau tidak perlu tergesa-gesa atau menujukan matamu kepada upah itu. tujukan matamu kepada Tuan kita dan tujukan tanganmu kepada peperanganmu. ingat, Tuan kita tidak akan memberikan upah itu kepadamu, sampai kau menggenapi bagianmu. Dan jangan kuatir, selama engkau setia Tuan kita juga tidak akan memberikan upahmu kepada orang lain Aku berjanji akan menjaga hartamu selama kau berperang. Tidak lagi akan ada babi dan anjing yang mengotori hartamu. Bertempurlah dengan setia, dan kelak Tuan kita yang melihat semua kesetiaanmu, semua jerih lelahmu akan memandang kau layak untuk menerima kehormatan yang lebih besar. Ia akan memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepadamu, memiliki dan merawat harta milik-Nya, hatiku.

your (future) queen
Jakarta, 29 Juli 2004

“siapa mendapat istri, mendapat sesuatu yang baik dan ia dikenan Tuhan” amsal 18 : 22

Tuhan Orang-Orang Lemah

Guys, sewaktu menulis ini, saya sedang berada dalam sebuah ketakutan yang teramat sangat. Saya takut ngga mendapat pekerjaan. Lebih dari itu, Saya sangat takut pada akhirnya nanti saya mendapat sebuah pekerjaan karena bantuan ”orang dalam”. Saya sangat takut pada akhirnya nanti saya mendapat pekerjaan dengan menggunakan uang. S.A.YA..S.A.N.G.A.T..T.A.K.U.T.

Kalian juga pasti udah ngga asing lagi kalo jaman sekarang ini udah sering banget kita denger seseorang diterima di instansi A karena nyogok berapa puluh juta bahkan ada yang sampai ratusan juta, or seseorang diterima di instansi B karena sodaranya or temen bokap nyokapnya ada yang kerja disitu. Yeah emang udah biasa banget hal kayak gini terjadi di Indo.

Tapi guys, jujur saya bener2 ngga mau terlibat dengan cara2 seperti ini. Saya ngga mau.

Beberapa hari lalu, mama saya sempat minta tolong sodara saya buat nyariin kerja untuk saya, dia ini punya banyak kenalan pengusaha2 gitu, tapi di depan sodara saya itu dengan tegas saya menolaknya. Saya ngga mau mendapat pekerjaan dengan cara2 yang melenceng, walo sampai sekarang saya masih menjadi job seeker tapi saya tetap mau nurut sama Tuhan. Saya tetep mau cuman Tuhan yang ngasih pekerjaan. Saya mau, jika nanti saya dapet kerja, itu benar2 dari Tuhan, benar2 Tuhan yang kasih, bukan karena orang lain ataupun uang.

Tapi barusan tadi, ditengah kehancuran hati saya karena (lagi2) saya gagal diterima di sebuah instansi, saya flash back sikap saya dihadapan sodara saya itu. Apa iya, saya menolak bantuan sodara saya karena bener2 saya tunduk pada Tuhan? Apa iya, saya menolak bantuan sodara saya karena saya bener2 mau, hanya Tuhan yang kasih kerja buat saya? apa hanya itu? Apa ngga ada motif lain dibalik itu?

Dan saya baru menyadari, bahwa sesungguhnya bukan hanya itu satu2nya alasan penolakan saya. ada motif lain dibalik penolakan itu, yaitu saya ngga mau harga diri saya jatuh dihadapan semua orang.

Selama ini semua orang mengenal saya sebagai seorang yang pintar, selalu diterima disekolah2 favorit dengan cara yang sangat mudah. Dan karena itulah saya ngga mau reputasi baik saya ini hancur cuman karena saya dapet kerja dengan menggunakan uang, dengan bantuan ”orang dalam”, dengan bantuan orang lain.

See..........did you think I’m arrogant person??

Saya baru menyadari ada hal lain dalam diri saya, bahwa yeah…………ini sifat arogansi saya. saya terlalu sombong terhadap diri saya sendiri dan orang lain. Saya menolak bantuan sodara saya bukan semata2 hanya untuk Tuhan, namun juga untuk diri saya, untuk mempertahankan harga diri saya. Dan pada akhirnya lagi2 saya sangat takut, saya takut ini justru akan menjadi boomerang buat saya. kesombongan saya justru akan menghancurkan saya, menghancurkan rancangan Allah dalam diri saya. Saya takut Tuhan akan marah pada saya, saya takut sifat ini justru membuat saya kehilangan janji2 Allah yang telah Ia rancang bagi masa depan saya. Saya sangat takut.

Namun, di tengah ketakutan saya, saya teramat sangat bersyukur kepada Tuhan, karena ketika tadi saya membuka-buka tulisan2 Grace, saya menemukan sebuah artikel yang sangat menghibur dan menguatkan saya.

Walau sampai saya menulis ini hati saya masih diliputi ketakutan dan keraguan apakah Tuhan mengampuni dosa saya ini, saya mau tetap terus berserah dan berserah

Tuhan justru dateng untuk orang-orang berdosa!! Yang Tuhan cari justru orang-orang yang lemah, yang tidak mampu mengendalikan pikiran, yang mudah gagal, yang tidak bisa mengatasi kebiasaan buruk, yang gampang tergoda. Orang-orang seperti itulah yang Tuhan cari ...
Guys, setiap orang punya kelemahan. Mungkin kelemahan kalian berbeda dengan kelemahan saya. Ketika kita sadar bahwa diri kita begitu bobrok, begitu lemah, begitu tidak berdaya, jangan kita merasa malu justru menyembunyikan kelemahan kita.
Sebaliknya guys, saat-saat dimana kita hancur, remuk, tidak berdaya justru saat yang paling indah ... kenapa??
Karena ketika kita mengakui ketidak berdayaan kita itulah, tangan Tuhan bekerja dengan begitu luar biasa! Ketika kita tidak mampu, itu adalah saat mukjizat Tuhan terjadi. Keajaiban kasih karunia Tuhan tidak muncul ketika semua baik-baik saja ... God’s miracles muncul justru di tengah masalah dan konflik.
2 hal yang harus kita ingat.
- Tuhan datang untuk menyelamatkan orang berdosa. Kalau anda berdosa ... SELAMAT!! Anda orang yang dicari oleh Tuhan! :)
- Justru lewat kelemahan-kelemahan kita, kuasa Tuhan itu nyata. Bagaimana membuat kuasa Tuhan nyata lewat kelemahan kita? Akui kelemahan kita di hadapan Tuhan. Setelah kita akui, kita serahkan dan lakukan apa yang Tuhan perintahkan. Kita akan melihat kemuliaan Tuhan nyata atas hidup kita.
GRACE SURYANI LIEM