CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Kamis, November 12, 2009

Si Bocah Kecil dan Uang Receh

Minggu siang di sebuah mall, seorang bocah lelaki kecil berumur delapan tahun berjalan menuju ke gerai penjual es krim. Karena pendek ia terpaksa memanjat untuk bisa “melihat” dan memesan kepada si pramusaji. Penampilannya yang lusuh sangat kontras dengan hingar bingar mall yang serba wangi dan indah.

“Mbak Sundae Cream harganya berapa?” si bocah bertanya.

“Lima ribu rupiah!!!” jawab sang pramusaji.

Bocah itu kemudian merogoh uang recehan dari kantongnya, ia menghitung uang itu di telapak tangannya dengan teliti sementara si pramusaji ini menunggu dengan raut wajah yang tidak sabar, maklum banyak pembeli yang lebih “berduit” antre dibelakang pembeli ingusan ini…

“Kalau Plain Cream berapa?”

Dengan suara ketus dan sedikit melecehkan, si pramusaji menjawab, “Tiga ribu lima ratus rupiah!!!”

Lagi-lagi si bocah menghitung uang recehannya dan akhirnya ia memutuskan untuk membeli Plain Cream saja sambil memesan kepada si pramusaji dan memberikan uang recehannya sejumlah harga es yang diminta.

Beberapa saat kemudian si pramusaji membersihkan piring-piring kosong yang sudah ditinggalkan oleh pembelinya. Ketika ia mengangkat piring kotor bekas bocah tadi, ia terperanjat. Di meja terlihat ada dua keping uang lima ratusan dan lima keping uang seratus rupiahan yang tersusun rapi. Ada rasa penyesalan tersumbat di kerongkongannya. Sang pramusaji sadar bahwa sebenarnya bocah tadi bisa membeli Sundae Cream namun ia mengorbankan keinginan pribadinya dengan maksud agar dapat memberikan tip bagi si pramusaji…


Setiap manusia di dunia ini adalah penting. Di manapun kita wajib memperlakukan orang lain dengan sopan, bermartabat dan penuh hormat

0 komentar: